-->
Khawatir, Ketika Bukan Siapa-siapa

Khawatir, Ketika Bukan Siapa-siapa

Hallo gais, selamat siang. Kembali lagi di hari jumat, pukul 12 kurang 15 menit. Masih di tempat duduk yang sama seperti hari sebelumnya.

Hari ini saya ingin membahas tentang "Khawatir, Ketika Bukan Siapa-siapa"


Pernah gak sih kalian merasakan khawatir  yang boleh dikatakan berlebihan. Khawatir yang dirasakan terhadap seseorang yang bukan siapa-siapa (baca: ga ada hubungan spesial apapun. hanya sebatas teman biasa). Teman biasa yang sempat saling mengenal lalu lost contact begitu saja tanpa ada pernyataan apapun. Tapi tetiba muncul rasa khawatir. Rasa ini apa sih namanya?

Entahlah, saya pun masih belum bisa mengerti, rasa khawatir yang dirasakan terhadap seseorang ketika dia bukan siapa-siapa itu harus diberi nama apa ya?

"Cinta?" -------> ada yang teriak.

Apa mungkin cinta? Ah, menurut saya itu gak mungkin! Kenapa? Karena bagi saya jatuh cinta itu sulit sekali, namun sebaliknya begitu mudah bagi saya pribadi untuk menyukai seseorang. (Misal: sering banget bilang, saya suka; Glenn Fredly, Raditya Dika, Indra Herlambang.) Yiaaaap, saya suka sosok mereka semua. Tapi hanya sekedar suka gak cinta :'v

Lalu rasa khawatir itu harus diberi nama apa dong?

"Nyaman"--------> ada yang teriak lagi.


Yeaaaaay, sepertinya "Nyaman" itu namanya. Dari sini saya akan mulai bercerita =))

Barangkali kronologis dari si rasa khawatir itu seperti ini:

Kami saling mengenal > saling berkomunikasi, lumayan intens (saat itu). Untuk saya, sosok anonim seperti dia itu? yap, benar, bisa bikin nyaman. Baik orangnya, humble, menyenangkan, dan humoris. (Mungkin benar, menurut saya, seseorang yang humoris itu jauh lebih menyenangkan dan menarik hati dibandingkan seseorang yang sangat tampan sekalipun.) wkwk :'v

Makannya sering ada istilah begini; (Pria yang sangat tampan bisa kalah dengan pria biasa namun humoris.) Nemu istilah di mana coba ini? wkwk :'v 

Benar gak sih? Kalau untuk saya pribadi sih benar. Wkwk. Entah kalau untuk kalian :'v karena kembali lagi, sudut pandang setiap orang itu tidak selalu sama.

Yang paling utama sih, yaitu tadi. Nyaman. Bagaimana pun keadaannya, ketika rasa nyaman menghampiri, pasti longlasting. Wkwk, ini apa lagi ya?

Jadi intinya? Cari dan temukanlah seseorang yang bisa membuatmu merasa nyaman, merasa berarti, dan berharga. Maka bahagialah kamu :v

Dan, sesungguhnya cerita kali ini nyambung gak sih? Kalau gak nyambung disambung-sambungin ajalah ya =))

Dan terakhir, sebelum tulisan kali ini diakhiri, saya mau bilang satu hal.

(Untuk kamu yang jauh di sana, entah untuk siapa, entah sedang berada di mana, cuma mau bilang, semoga selalu baik di sana yaa =)) yesterday someone said to me, you will be contact me when conditions have been good. Dan kalimat selanjutnya yang ingin saya sampaikan adalah "Kenapa?")

Kata 'kenapa?' di sana merupakan satu pertanyaan yang memiliki banyak cabang lainnya, semoga bisa mengerti dengan sendirinya tanpa perlu dijelaskan.
Yang pasti, di sini saya selalu baik-baik. :) Satu hal lagi, seperti apa yang selalu dikatakan oleh seseorang yang lagu-lagunya saya kagumi. Beliau selalu mengatakan, "Jangan lupa tersenyum dan berbagi senyuman .... Cilukbaaa :'D. Tetap mengagumkan yaa." ----> kali ini kata-katanya akan saya pinjam untuk kamu yang jauh di sana, entah di mana, tapi saya begitu yakin kamu akan selalu baik dan bisa menjaga diri di sana. Karena saya tahu kamu adalah seseorang yang selalu tahu apa yang harus kamu lakukan dan langkah mana yang harus kamu jalani. Jangan lupa tersenyum dan berbagi senyuman. Tetap mengagumkan ya =))

Cerita siang ini cukup sampai di sini :) saya undur diri =))
Happy lunch gaiiiss =))




0 Response to "Khawatir, Ketika Bukan Siapa-siapa"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel